Selasa, 08 Januari 2013

Makalah Teorum (Hal. 10)


Dalam jendela Johari, atas dasar apakah seseorang mengetahui tentang dirinya dan/atau orang lain :

1.   Pribadi terbuka (open self). Dalam bentuk interaksi ini orang mengenal dirinya sendiri dan orang lain. Pada umumnya akan ada keterbukaan , kesesuaian dan sedikit alasan untuk bersikap defensive. Tipe hubungan antar pribadi ini akan cenderung menimbulkan sedikit, bila ada, konflik antar pribadi.
2.   Pribadi tersembunyi (hidden self). Dalam situasi ini ini orang mengenal dirinya sendiri tetapi tidak mengenal pribadi orang lain. Hasilnya adalah bahwa orang tersebut tetap tersembunyi dari orang lain karena rasa takut terhadap kemungkinan reaksi orang lain. Orang ini mungkin menjaga perasaan atau sikap senyatanya tetap tertutup dan tidak akan membuka kepada orang lain. Ada konflik antar pribadi potensial dalam situasi ini.
3.  Pribadi buta (blind self). Dalam situasi ini orang mengenal pribadi orang lain tetapi tidak mengenal dirinya sendiri. Orang tersebut mungkin secara tak sengaja menjengkelkan orang lain. Orang lain dapat memberitahukannya tetapi mungkin takut melukai perasaannya. Seperti pada “pribadi tersembunyi”, ada konflik antar pribadi potensial dalam situasi ini.
4.  Pribadi tak dikenal (undiscovered self). Ini secara potensial merupakan situasi yang paling eksplosif. Orang tidak mengenal baik dirinya sendiri maupun orang lain. Dengan kata lain ada banyak kesalah pengertian, dan konflik antar pribadi hamper pasti akan terjadi.

           Jendela johari hanya mengemukakan berbagai kemungkinan pola antar pribadi, tetapi tidak menggambarkan situasi-situasi konflik antar pribadi, tetapi tidak menggambarkan situasi-situasi konflik antar pribadi yang mungkin terjadi. Meskipun demikian jendela Johari sangat berguna untuk menganalisa situasi-situasi konflik tersebut.

            Suatu cara penurunan “pribadi tersembunyi” dan peningkatan “pribadi terbuka” adalah melalui proses penyingkapan diri. Dengan menjadi lebih mempercayai orang lain dan mengutarakan informasi tentang seseorang, konflik potensial dapat dikurangi. Untuk mengurangi “pribadi buta” dan pada saat yang sama meningkatkan pribadi terbuka, orang lain harus memberikan dan orang harus menggunakan umpan balik. Tujuh pedoman bagi pengadaan umpan balik untuk hubungan-hubungan antar pribadi yang efektif dapat diperinci sebagai berikut :
1.    Menjadi lebih deskriptif daripada bersifat pertimbangan
2.    Menjadi lebih spesifik daripada umum.
3.    Menangani hal-hal yang dapat diubah.
4.    Memberikan umpan balik bila diinginkan.
5.    Memperhatikan motif-motif pemberian dan penerimaan umpan balik.
6.    Memberikan umpan balik pada saat prilaku berlangsung
7.    Memberikan umpan balik bila akurasinya dapat dicek dengan orang-orang lain.
Tujuh pedoman ini dapat membantu untuk mengurangi potensi konflik antar pribadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar