Karl Friedich Gauss (1977-1855) adalah
seorang ahli matematika dan ilmuwan dari Jerman. Gauss yang kadang-kadang dijuluki
“pangeran ahli matematika”. Disejajarkan dengan Isaac Newton dan Archimedes
sebagai salah satu dari tiga ahli matematika yang terbesar yang pernah ada.
Pada suatu hari, saat ia bahkan belum berusia
tiga tahun, melalui cara dramatis orang tuanya mulai menyadari kejeniusan
Gauss. Ketika itu ayahnya tengah menyiapkan gaji mingguan untuk para buruh
bawahannya, dan Gauss memperhatikan dengan diam-diam dari pojok
ruangan. Setelah perhitungan yang panjang dan membosankan.
Gauss tiba-tiba member tahu ayahnya bahwa terdapat kesalahan dalam
perhitungannya dan memberikan jawaban yang benar, yang diperoleh hanya dengan
memikirkannya (tanpa menulisnya). Yang mengherankan orang tuanya adalah setelah
diperiksa ternyata perhitungannya Gauss benar.
Dalam desertasi doktoralnya Gauss memberikan
bukti lengkap pertama teori-teori dasar aljabar yang menyatakan bahwa
setiap persamaan polynomial memiliki solusi sebanyak pangkatnya. Ia pernah menyelesaikan masalah yang membingungkan Euclid, menggambarkan polygon
17 sisi di dalam lingkaran dengan menggunakan jangka dan kompas, dan pada tahun
1801, mempublikasikan karya
terbesarnya, Disquisitiones Arithmeticae”, yang dipandang
banyak orang sebagai salah satu prestasi paling berlian dalam matematika. Dalam
makalah itu Gauss melakukan sistematisasi studi dari teori
bilangan (sifat-sifatbilangan bulat atau integer) dan merumuskan konsep
dasar dari hal tersebut.
Gauss juga menemukan kurva Gaussian atau kurva
berbentuk lonceng yang merupakan dasar teori probabilitas, memberikan
interpretasi
Wilhelm Jordan (1842-1899) adalah
seorang insinyur Jerman yang ahli dalam bidang geodesi. Sumbangannya untuk
penyelesaian sistem linear dalam buku populernya, Handbuch de
Vermessungskunde (Buku panduan Geodesi) pada tahun 1988.
Dalam aljabar linear,
eliminasi Gauss-Jordan adalah versi dari eliminasi Gauss. Pada metode
eliminasi Gauus-Jordan kita membuat nol elemen-elemen di
bawah maupun di atas diagonal utama suatu matriks. Hasilnya adalah matriks
tereduksi yang berupa matriks diagonal satuan (Semua elemen pada diagonal utama
bernilai 1, elemen-elemen lainnya nol).
Metode eliminasi Gauss-Jordan kurang
efisien untuk menyelesaikan sebuah SPL, tetapi lebih efisien daripada eliminasi Gauss jika kita ingin menyelesaikan SPL
dengan matriks koefisien sama.Contoh :
x + 2y + 3z = 3
2x + 3y + 2z = 3
2x + y + 2z = 5
Tentukan Nilai x, y dan z
Bentuk persamaan tersebut ke dalam matriks:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar